Rupiah Kian Perkasa di Level Rp14.220 per Dolar AS Rabu Pagi
Jakarta -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.220 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (3/6) pagi. Posisi tersebut menguat 1,35 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.415 per dolar AS.
Penguatan juga terjadi pada mata uang lainnya di Asia. Tercatat, yen Jepang menguat sebesar 0,16 persen, ringgit Malaysia 0,35 persen, dolar Singapura 0,19 persen, won Korea Selatan 0,71 persen, dan peso Filipina 0,26 persen.
Senada, pergerakan mata uang di negara maju juga terpantau bergerak menguat. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,24 persen, dolar Kanada 0,08 persen, dan dolar Australia 0,62 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menjelaskan nilai tukar rupiah akan kembali bergerak di zona hijau. Pasar masih merespons positif rencana sejumlah negara yang akan kembali membuka ruang publik di tengah pandemi virus corona.
"Pembukaan kembali perekonomian di beberapa negara pandemi dan rencana new normal di Indonesia masih akan menjadi sentimen positif penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," ungkap Ariston kepada wartawan.
Ditambah, demo akibat kematian George Floyd masih terus berlangsung di Negeri Paman Sam. Pasar khawatir hal itu akan menekan ekonomi AS, sehingga dolar AS diprediksi melemah.
Di samping itu, pasar juga terus mencermati ketegangan hubungan AS dan China. Jika semakin panas, maka dampaknya akan buruk terhadap perekonomian AS.
Ariston menyebut seluruh sentimen ini akan membawa angin segar bagi nilai tukar rupiah. Makanya, rupiah diproyeksi betah bergerak di area Rp14 ribu per dolar AS.
"Rupiah berpotensi menguat ke kisaran support Rp14.300 per dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp14.480 per dolar AS," pungkas Ariston.(cnn)
Penguatan juga terjadi pada mata uang lainnya di Asia. Tercatat, yen Jepang menguat sebesar 0,16 persen, ringgit Malaysia 0,35 persen, dolar Singapura 0,19 persen, won Korea Selatan 0,71 persen, dan peso Filipina 0,26 persen.
Senada, pergerakan mata uang di negara maju juga terpantau bergerak menguat. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,24 persen, dolar Kanada 0,08 persen, dan dolar Australia 0,62 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menjelaskan nilai tukar rupiah akan kembali bergerak di zona hijau. Pasar masih merespons positif rencana sejumlah negara yang akan kembali membuka ruang publik di tengah pandemi virus corona.
"Pembukaan kembali perekonomian di beberapa negara pandemi dan rencana new normal di Indonesia masih akan menjadi sentimen positif penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," ungkap Ariston kepada wartawan.
Ditambah, demo akibat kematian George Floyd masih terus berlangsung di Negeri Paman Sam. Pasar khawatir hal itu akan menekan ekonomi AS, sehingga dolar AS diprediksi melemah.
Di samping itu, pasar juga terus mencermati ketegangan hubungan AS dan China. Jika semakin panas, maka dampaknya akan buruk terhadap perekonomian AS.
Ariston menyebut seluruh sentimen ini akan membawa angin segar bagi nilai tukar rupiah. Makanya, rupiah diproyeksi betah bergerak di area Rp14 ribu per dolar AS.
"Rupiah berpotensi menguat ke kisaran support Rp14.300 per dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp14.480 per dolar AS," pungkas Ariston.(cnn)
TERKAIT
Tulis Komentar