Kenderaan yang digunakan TAM Cargo adalah jenis kenderaan truk tronton, roda 10 berkapasitas 20 hingga 25 ton, Bus TAM Pariwisata antar kota antar Provinsi dua jenis perusahaan angkutan ini bebas keluar masuk ke lokasi gudang, dan pool bus yang diduga belum mengantongi izin, patut untuk dipertanyakan. Beroperasinya TAM Cargo dan bus TAM Pariwisata antar kota dan provinsi itu diduga Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru kecolongan, sebab perusahaan yang bergerak dibidang angkutan barang dan bus umum ini hingga saat ini bebas beroperasi.
Informasi yang beredar bahwa kantor cabang perusahaan cargo dan bus umum  tersebut belum mendapat izin dari Dinas PMPTSP Kota Pekanbaru. Dalam operasionalnya perusahaan tersebut disinyalir menggunakan perizinan kantor Pusat dari Jakarta.
Namun, ketika Kabid Perijinan DPMPTSP Kota Pekanbaru dikonfirmasi awak media ini, melalui hubungan seluler Kamis (19/12/2019) soal dugaan belum adanya izin kantor cabang TAM Cargo dan Bus TAM Pariwisata di Pekanbaru Kabid Perijinan enggan memberikan keterangan, alias bungkam. Informasi yang berkembang keengganan pihak Dinas PMPTSP disebut-sebut ada “orang kuat”, oknum pejabat dibelakang perusahaan expedisi dan bus angkutan umum yang bergabung di perusahaan Tunas Antarnusa Muda tersebut.
Secara terpisah diupayakan awak media ini konfirmasi ke Kasi Transportasi Cargo Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Alan Kurnia dihubungi melalui hubungan seluler terkait operasional TAM Cargo dan Bus TAM Pariwista di Jl. Cipta Karya Pekanbaru yang diduga belum mempunyai izin kantor cabang, Alan Kurnia juga enggan berkomentar, ada dugaan beroperasinya TAM Cargo dan Bus TAM Pariwisata tersebut, sengaja dibiarkan, atau karena takut dengan oknum yang membekingi perusahaan tersebut.
Keberadaan perusahaan TAM Cargo dan TAM Pariwisata di Jl. Cipta Karya yang diduga belum mengantongi izin itu diharapkan Satpol PP Kota Pekanbaru segera turun kelokasi untuk mengecek perusahaan TAM Cargo dan bus TAM Pariwisata, sebab arus lalu lintas Jl. Cipta Karya setiap hari dipadati kenderaan roda dua dan empat, terutama pada saat jam-jam tertentu, dengan kehadiran truk tronton yang bermarkas di Jl. Cipta Karya perlu dilakukan penertiban, agar pengguna jalan Cipta Karya terhindar dari kemacetan (Kemal/Red)