Dilokasi Kebun Sopir Dihajar OTK Truk Dan Sepeda Motor Dirusak
Tapung Hulu Mimbarnegri.com --|| Terkait konflik internal antara Koperasi Nenek Eno Sinama Nenek (KNES) dengan Koperasi Pusako Sinama Nenek Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang belakangan ini semakin memanas pada Rabu (19/11/2025) Polres Kampar mengadakan rapat mediasi penyelesaian konflik antara KNES dan KOPOSAN dalam rangka mencari solusi penyelesaian Kapolres Kampar mengundang para pihak yang berselisih terkait kebun sawit seluas ± 2800 hektar yang disengketakan.
Hadir dalam rapat mediasi tersebut Kepala Desa Sinama Nenek A. Rahman Chan yang juga sebagai wakil Ketua KNES dan saat ini menjabat sebagai Plt. KNES yang artinya bahwa A. Rahman Chan mempunyai jabatan Ganda di Desa Sinama Nenek. kemudian Camat Tapung Hulu Dan Ramil Tapung, Kapolsek Tapung , Pengurus KNES, Pengurus KOPOSAN, Kadis UMKM Kampar. Kadis Perkebunan Kampar. Kabag Biro Hukum Pemda Kab. Kampar dan Vendor CV. ELSA.
Dinformasikan bahwa rapat mediasi yang diinisiasi Polres Kampar pengelolaan kebun sawit masyarakat untuk sementara selama 7 hari diambil alih oleh Dinas Pertanian sebagai pengelola CV. ELSA perundingan mediasi ditanda tangani oleh Ketua KOPOSAN dan KNES ujar warga menginformasikan.

Namun pada hari yang sama, bersamaan mediasi yang diinisiasi Kapolres Kampar yang sedang berlangsung bertempat ruang Gelar Sat Reskrim Polres Kampar dilokasi kebun sawit masyarakat yang menjadi persengketaan dua kelompok yang bertikai antara KNES dengan KOPOSAN. supir truk bernama Ahmad pada Rabu (19/11/2025) menuju lokasi kebun sawit masyarakat.
Diperjalanan menuju lokasi Ahmad dihadang puluhan preman menggunakan penutup wajah (sebo) lalu menghajar Ahmad namun sempat melarikan diri truk ditingal, salah seorang bernama Yahya dikenal Ahmad karena pernah melarang masyarakat memanen buah sawit dilokasi kebun masyarakat yang bernaung di Koperasi KOPOSAN. Ahmad sempat melarikan diri meskipun pada bagian pungung sempat kena libas oleh preman dengan menggunakan bambu, truk col diesel yang dikenderai Ahmad rusak parah kaca depan dan kaca pintu samping dirusak, serpihak kaca berserakan dalam kabin mobil, dan satu unit sepeda motor juga ikut dirusak, sampai sejauh ini permasalahan perusakan truk dan sepeda motor tersebut belum ada penjelasan dari pihak Polres Kampar, demikian warga Sinama Nenek menginformasikan peristiwa perusakan truk dan sepeda motor.

Penguasaan kebun sawit milik masyarakat oleh Koperasi KNES. Senin (17/11/2025) menunjukkan taringnya dengan mengerahkan sekitar 100 orang preman bayaran dan Satpam yang direkrut secara dadakan oleh KNES. untuk mengamankan dan mengawasi agar masyarakat pemilik kebun sawit tidak memanen sawit dikebun miliknya sendiri, ruas jalan menuju kebun sawit yang diblokir KNES dibongkar paksa oleh mak-mak yang tergabung di Koperasi KOPOSAN sehingga memicu ketegangan, salah seorang preman diinformasikan sempat kena bogem mak-mak. Ujar warga lagi.
Petani sawit yang tergabung di Koperasi Pusako Sinama Nenek (KOPOSAN) kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Kampar sebab konflik internal antara KNES dengan KOPOSAN sudah berlangsung lama diinformasikan sudah lima tahunan, Namun meski sertifikat hak milik yang dimiliki para petani yang tergabung di KOPOSAN atas lahan seluas 2800 hektar ex PTPN 5. bahwa SHM kebun sawit tersebut atas penyerahan oleh Peresiden ke 7 Jokosi Dodo. masing-masing warga mendapat kebun sawit seluas 2 hektar. Namun sampai hari ini kebun sawit milik masyarakat masih saja dikuasai KNES. (s.purba)




Tulis Komentar