Inovasi Pendidikan Politik: KPU Riau Gelar FGD Bersama Tim Peneliti UNP dengan Metode Gamifikasi
Pekanbaru, Mimbarnegeri.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau melakukan langkah inovatif dalam memperkuat pendidikan politik melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) bersama Tim Peneliti dari Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Universitas Negeri Padang (UNP). Kegiatan yang berlangsung di Kantor KPU Provinsi Riau ini menjadi momentum penting dalam merancang metode pendidikan politik yang adaptif dan menarik bagi generasi muda di era Society 5.0.
Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Ketua KPU Provinsi Riau, Rusidi Rusdan, yang hadir bersama seluruh anggota KPU Provinsi Riau yaitu Abdul Rahman, Nahrawi, Nugroho Noto Susanto, dan Supriyanto, serta Sekretaris KPU Provinsi Riau, Rudinal B. Dari pihak akademisi, hadir Tim Peneliti UNP yang dipimpin oleh Prof. Dr. Al Rafni, M.Si, didampingi Prof. Dr. Suryanef, M.Si, dan Cici Nur Azizah, S.Pd., M.Pd.
Dalam forum diskusi, Prof. Al Rafni memaparkan hasil penelitian timnya yang berjudul “Pendidikan Politik Transformative Berbasis Project Berbantu Gamifikasi Gimkit untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Mahasiswa di Era Society 5.0.” Ia menjelaskan bahwa pendekatan transformative learning yang dipadukan dengan gamifikasi—khususnya melalui aplikasi Gimkit—dirancang untuk menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Metode ini bertujuan meningkatkan keterampilan sosial peserta didik, memperkuat kolaborasi, sekaligus memperdalam pemahaman politik secara partisipatif.
“Gamifikasi membawa perspektif baru dalam pendidikan politik, yang tidak hanya menekankan aspek kognitif tetapi juga sosial dan emosional. Hal ini penting agar generasi muda dapat lebih terlibat aktif dan menikmati proses belajar,” ujar Prof. Al Rafni sembari mendemonstrasikan penggunaan Gimkit kepada peserta FGD.
Ketua KPU Riau, Rusidi Rusdan, menyambut baik inisiatif kolaborasi tersebut. Ia menegaskan bahwa sinergi antara penyelenggara pemilu dan institusi pendidikan sangat penting untuk meningkatkan literasi politik pemilih muda yang nantinya akan menjadi tulang punggung demokrasi bangsa. “Edukasi politik jangan hanya formalistik dan konvensional. Harus lebih relevan, kreatif, serta memanfaatkan teknologi digital agar pesan politik dapat tersampaikan dengan efektif,” tuturnya.
Senada, anggota KPU Riau Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Nugroho Noto Susanto, menyampaikan bahwa model pendidikan politik berbasis proyek dan gamifikasi merupakan terobosan yang efektif. Ia yakin model ini akan meningkatkan efektivitas sosialisasi dan edukasi politik yang selama ini dijalankan oleh KPU.
Puncak diskusi juga diwarnai dengan pemutaran video dokumentasi kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih dari KPU Riau sebagai bahan evaluasi bersama. Materi tersebut menjadi refleksi untuk terus mengembangkan metode penyampaian pesan politik yang semakin adaptif dan inovatif.
FGD ini menjelma sebagai ruang strategis bagi KPU Riau dan UNP untuk memperkuat metode pendidikan politik yang lebih kontekstual, kreatif, dan relevan dengan perkembangan zaman. KPU Provinsi Riau berkomitmen mendorong inovasi berkelanjutan dalam meningkatkan kesadaran serta partisipasi politik masyarakat, khususnya generasi muda dan pemilih pemula.
Kolaborasi ini juga menjadi gambaran nyata untuk mentransformasi pendidikan politik di Indonesia agar lebih adaptif dan efektif menghadapi tantangan era digital serta kebutuhan di era Society 5.0 yang semakin kompleks.
Dengan semangat inovasi dan kerja sama, KPU Riau bersama UNP membuka jalan bagi terciptanya demokrasi yang lebih kuat melalui pendidikan politik yang menyenangkan, partisipatif, dan berdaya guna.




Tulis Komentar