Perjalanan Dinas Pakai Duit APBD 2024 Sebesar Rp.115 M, Raymon Buka Suara Menduga Akal Akalan OPD

Foto : Wali Kota Dumai H.Paisal Foto bersama dengan sejumlah RT dan LPMK 21 Agustus 2024 lalu

Dumai. mimbarnegeri.com. Heboh pemberitaan soal Perjalanan Dinas OPD dilingkungan Pemko Dumai keluar kota Dumai memakai anggaran bersumber dari  APBD 2024 sebesar Rp.115 miliar. belakangan ini gencar dipublikasikan di media on-line. Sabtu 23 November 2024 berita terkait anggaran perjalanan dinas OPD disikapi Raymon Bendahara DPD Pekat IB Dumai mengatakan bahwa perjalanan dinas OPD dilingkungan Pemko Dumai yang dikemas melalui Bimtek memakai duit APBD 2024 sebesar Rp.115 miliar adalah pemubajiran, alias menghambur-hamburkan anggaran yang nota bene merupakan duit rakyat dari pajak yang dipungut, bisa jadi bahwa perjalanan dinas OPD keluar kota diduga akal-akalan masing masing OPD. “duit perjalanan dinas OPD uang rakyat” pengunaannya juga harus jelas yang bermanfaat bagi masyarakat yang bernilai ekonomi, ujarnya.  

Menurut Raymon gencarnya pemberitaan perjalanan dinas OPD dilingkungan Pemko Dumai bahwa belum lama ini, ketua RT dan ketua LPMK se kota Dumai diberangkatkan ke Bukit Tinggi Sumbar untuk mengikuti Bimtek, diakumulasikan peserta Bimtek dari 36 Kelurahan 540 orang LPMK 36 orang seluruhnya sekitar 576 orang.

Bimtek terkait “Sosialisasi Pencatatan Peristiwa Penting Dokumen Kependudukan dan Pecatatan Sipil Serta Peran Serta Penerapan Aplikasi Buku Pokok Pemakaman dan Buku Induk Penduduk Dilingkungan ketua RT dan LPMK se kota Dumai” dilasanakan diadakan disalah satu Hotel di Bukit Tinggi.

Sosialisasi Bimtek dibuka oleh Walikota Dumai H. Paisal 21 Agustus 2024 menjelang menjalani cuti karena mencalonkan diri sebagai calon walikota Dumai dalam Pilkada Dumai 2024, “aneh kenapa justru Bimtek diadakan di Bukit Tinggi” padahal hotel berbintang memiliki fasilitas gedung pertemuan ada di Dumai seperti Grand Zuri, The Zuri dan hotel lainnya yang juga punya fasilitas gedung pertemuan berkapasitas 600 sampai 800 orang, kenapa tidak dimanfaatkan “ini namanya pemborosan luar biasa” terangnya.

Bahwa berbagai keterangan yang berhasil dirangkum Tim media ini, selain RT dan LPMK yang diberangkatkan mengikuti Bimtek ke Bukit Tinggi. Ternyata Dinas Kesehatan Juga mengadakan acara “Jambore Kader Posiandu dan Introgasi Layanan Primer” berdasarkan surat Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Nomor : 443/1121/Dinkes.3.01 tanggal 26 Agustus 2024 ditanda tangani dr. Syaipul.

Bahwa ada ratusan kader Posiandu dari seluruh Puskesmas se kota Dumai juga melakukan  perjalanan Dinas ke lokasi wisata  Harrau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat  mengikuti “Jambore Kader Posiandu Introgasi Layanan Primer” diakumulasikan kader posiandu yang diberangkatkan tak tanggung tanggung berdasarkan data sekitar 893 orang dari seluruh Puskesmas se Kota Dumai dilaksanakan tanggal 4 s/d, 6 September 2024.   
 

Untuk mendapat keterangan yang lebih jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai dr. Saipul dikonfirmasi melalui WhatsApp terkait “Jambore Kader Posiandu Introgasi Layanan Primer” Sabtu 23 November 2024 dengan mengambil  lokasi wisata Harrau Lima Puluh Kota Sumbar. Namun, hingga berita ini dikirim keredaksi, belum ada klarifikasi.  

Menjadi pertanyaan netizen justru perjalanan Dinas OPD dilaksanakan ketika menjelang akhir masa jabatan H. Paisal dimana pemerintah daerah melalui OPD kerab mengadakan acara dalam bentuk bimtek pelatihan bimtek FGD (Forum Groep Discusition) dan sejenisnya, diadakan di Pekanbaru Bukit Tinggi Sumbar. diinformasikan Bimtek juga diadakan diluar pulau Sumatera seperti Bangka Belitung bahkan ke Pulau Jawa.

Menjadi pertanyaan netizen terkait pernyataan H. Paisal ketika mengawali jabatannya sebagai walikota Dumai tahun 2020 bahwa H. Paisal akan “memangkas anggaran perjalanan dinas OPD dilingkungan pemko Dumai”. Namun, pada kenyataannya malah sebaliknya perjalanan dinas OPD diduga digelembungkan sehingga mencapai Rp.115 miliar bersumber dari dana APBD 2024, tentu berbagai elemen masyarakat yang anti rasuah di kota Dumai tidak akan mendiamkan, tidak tertutup kemungkinan bahwa ada penumpang gelap yang diduga memainkan SPPD fiktif, bersambung.(Sp).    

TERKAIT