Biaya Pembangunan DIC Diduga Tumpang Tindih Dipertanyakan

Foto : Dumai Islamic Center diihat dari udara

Dumai, Mimbarnegeri.com--|| Beredar kabar bahwa Walikota Dumai H. Paisal disinyalir “Meminta” ke Perusahaan besar, perusahaan Industry CPO (Crude Palm Oil) yang ada di Kota Dumai agar memberikan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membangun DIC (Dumai Islamic Center) Jl. HR Subrantas  dengan komitmen tidak mengajukan proposal CSR selama 3 (tiga) tahun dikutip dari media online “Burkas Id” 25 Oktober 2024.

Terkait adanya permintaan dana CSR ke Perusahaan Industri pengolah minyak sawit mentah (CPO) diwilayah kota Dumai yang diduga bahwa telah terjadi tumpang tindih pembiayaan pembangunan DIC. sebab diketahui warganet bahwa pembangunan DIC bersumber dari dana APBD Kota Dumai yang nilainya berkisar diatas Rp.65 milyar.

Bahwa dugaan permintaan dana CSR oleh Walikota Dumai H. Paisal kepada sejumlah perusahaan industry pengolah CPO ketika dikonfirmasi ke Sekdako Dumai Indra Gunawan Sabtu 26 Oktober hingga berita ini dikirim keredaksi Indra Gunawan belum melakukan klarifikasi terkait pemberitaan media online “Burkas Id”.  

Foto Dumai Islamic Center dilihat pada malam hari

Bahwa tumpang tindih biaya pembangunan DIC tersebut, Jika benar bahwa duit DIC yang diminta Walikota Dumai  ke perusahaan industry CPO kemudian selama 3 tahun tidak mengajukan proposal CSR yang rugi masyarakat, jangan-jangan permintaan CSR tersebut akal akalan saja, sebab “dompet” APBD Dumai dari tahun ketahun selama H.Paisal menjabat sebagai Walikota Dumai 3, 1/5 tahun APBD Dumai mengalami peningkatan signifikan APBD Dumai TA 2024 menembus angka Rp.2,3 triliun. Justru malah minta CSR ke perusahaan, aneh bin ajaib.

Dana CSR adalah aksi sosial perusahaan terhadap masyarakat. Oleh sebab itu. CSR perusahan hadir untuk membantu masyarakat dalam menangani berbagai masalah sosial seperti pencemaran lingkungan, pengangguran, kemiskinan minimnya fasilitas kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

Warganet memprediksi bahwa pembangunan DIC yang merupakan Icon “Dumai Kota Idaman”, bilamana dana CSR dicampur adukkan dengan dana APBD Dumai kemudian Pemko Dumai selama 3 tahun tidak mengajukan proposal CSR ujung-ujungnya Pemko berutang dan siapa yang bertanggung jawab.

Pilkada Dumai secara serentak tinggal menghitung hari, dengan harapan Walikota kota Dumai yang dipilih masyarakat dalam 5 tahun sekali, pada tanggal 27 November 2024 masyarakat jangan sampai kecolongan, Oleh sebab itu Jangan pilih pemimpin yang “culas”. Agar kota Dumai lebih baik 5 tahun kedepan pilihlah Walikota yang amanah. Jujur, Adil, yang paling penting tidak terkontaminasi KKN.(Sp).

TERKAIT