Serba Serbi Kampanye Pilkada Dumai 2024 Memantik Netizen Tangan Kanan Memberi Tangan Kiri Tak Boleh Tau

Foto: H.Paisal beserta rombongan, melaksanakan Kampanye Terbuka di Kelurahan Batu Teritip Kecamatan Sungai Sembilan Dumai

Dumai, mimbarnegeri.com --|| Kampanye pasca pencabutan undian Paslon yang berkompetisi di Pilkada Dumai 2024 sebagaimana diumumkan KPU Dumai telah ditetapkan dengan No. undian 1 Eddy A Mhd Yatim – Almainis, No. 2 Ferdiansyah – Soeprapto No. 3 H. Paisal – Sugiyarto bahwa tiga Paslon ini telah melakukan kegiatan kampanye diberbagai tempat sekitar Kota Dumai.

Suhu perpolitikan sejak dimulainya kampanye terbuka tampak memanas, dipicu dengan kata kata yang kurang elok didengar netizen dengan sebutan “Penghianat dan Ayam Betino” kata ini terlontar dikabarkan ketika kampanye yang digelar Paslon No.3 H.Paisal - Sugiyarto baru-baru ini, di Kelurahan Batu Teritib Kecamatan Sungai Sembilan yang dihadiri sekitar seratusan orang warga, kata kata yang tak elok tersebut tidak seharusnya disampaikan kepublik.

Kemudian mencul lagi kata-kata “mau mati masih aja maju juga”, dikutip dari Riau Green.com. Rabu 2 Oktober 2024, meskipun tudingan itu tidak menyebutkan nama Paslon, tapi memantik netizen mengkritisi, Jurkam 03 sebab yang dituding, bisa jadi karena ada calon wakil walikota 02 dengan sebutan Pak De sudah memasuki “usia senja”, mestinya tidak perlu dipersoalkan karena telah ditetapkan oleh KPU Dumai. sehingga kata kata tak senonoh itu menimbulkan berbagai tanggapan, bahwa Paslon 03 yang diharapkan  menyampaikan gagasan baru dalam upaya memajukan kota Dumai yang lebih baik didepan public, terindikasi kurang dewasa dalam menyampaikan gagasan, bisa saja berdampak penurunan elektabilitas Paslon 03 demikian Netizen membagikan serba serbi berkampanye Pilkada Dumai. Rabu 2 Oktober 2024.   

Bahwa terkait dengan sebutan “penghianat dan ayam betino, serta tudingan “mau mati masih aja mau maju” ramai diberitakan diberbagai media sosial menjadi viral, namun kubu Paslon 01 dan 02 dikabarkan  tidak “ambil pusing” dengan tudingan itu, kubu paslon 01 dan 02, dalam berkampanye lebih memilih fokus dengan programnya dalam upaya mensejahterakan masyarakat agar lebih baik, bahwa video yang beredar dikalangan masyarakat terkait “pengkhianat” juga dikirimkan keredaksi media ini, netizen berpendapat video yang beredar itu bisa saja memantik para pendukung yang berseberangan dengan 03, sehingga beragam tanggapan pun muncul yang mengatakan bahwa, “Seseorang yang mengeluarkan shadhaqah lantas disembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya.  Hadits tersebut pada umumnya dipahami seperti itu, yakni  sedekah yang paling baik adalah sedekah yang tidak diketahui orang lain”.

Tanggapan berbeda juga bermunculan dari netizen  bahwa pemberian dimaksud jika berupa bantuan sosial yang memang sudah diprogramkan pemerintah kota Dumai merupakan keharusan dalam upaya mensejahterakan masyarakat apalagi duitnya bersumber dari APBD dari “rakyat untuk rakyat” yang harus dipertanggung jawabkan, “bantuan memang harus dipertanggung jawabkan sebagai kepala daerah selaku pengguna angaran” karena APBD diperoleh dari rakyat melalui pembayaran pajak.

Meski ada bantuan yang diberikan Paslon 03 H. Paisal yang memang pernah menjabat sebagai Walikota Dumai selama 4 tahun apakah bantuan tersebut duit pribadi ataupun duit bersumber dari APBD tidaklah pula diumumkan kepublik, apalagi disampaikan pada saat kampanye, tentu mengundang reaksi netizen yang berseberangan dengan Paslon 03 bak pepatah mengatakan “mulutmu adalah harimaumu” petuah orang tua kepada anaknya agar berhati hati dalam bertutur kata.

“Pemberian bantuan secara pribadi apakah berbentuk barang maupun  duit menggunakan dana yang bersumber dari APBD tidak mesti dipublikasikan, asal usul duit yang diberikan kemasyarakat”. Dalam masa kampanye ada yang lebih penting yang harus disampaikan masing masing Paslon

Walikota dan Wakil walikota serta Jurkam. Kampanye  yang disampaikan kepublic semestinya menyejukkan masyarakat, berisikan visi, misi dan program misalkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Dumai untuk lebih baik, materi kampanye yang ditawarkan kepublik memiliki “nilai jual yang tinggi”, Isu terhangat terkait perbaikan Lingkungan Hidup yang selama berdirinya perusahaan industry pengolah CPO disepanjang pantai Selat Rupat laut Dumai disebut sebut sebagai penyumbang devisa Negara akan tetapi kesehatan masyarakat, juga menjadi penting dengan solusi yang tepat, agar Lingkungan Hidup yang baik bisa berkelanjutan dengan mempedomani Perda Kota Dumai No.05 Tahun 2017 “Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup”, bukan malah memprovokasi masyarakat  dengan orang yang tidak lagi mendukungnya.

Selanjutnya UU No. 32 Tahun 2009 Tentang “Lingkungan Hidup” dan Permen LHK No. 5 Tahun 2021 Tentang Tata Cara  Penerbitan Persetujuan Teknis dan SLO Pengendalian Pencemaran Lingkungan”, kemudian peningkatan pemberian bea siswa kepada siswa/i yang kurang mampu. Gagasan terbaik yang disampaikan calon pemimpin kota Dumai 5 tahun kedepan, masyarakat berharap ada perubahan signifikan.

Bahwa program peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya  pedagang, petani dan buruh dan nelayan. kemudian terkait rekrutmen tenaga kerja diperusahaan swasta semestinya menjadikan prioritas dalam berkampanye. Karena permasalahan rekrutmen tenaga kerja, masih menjadi dilemma bagi warga tempatan, karena ada ketimpangan dalam rekrutmen tenaga kerja sehingga menimbulkan kecemburuan sosial, semestinya ada solusi bahkan menjadikan skala prioritas terkait penerimaan tenaga kerja tempatan sesuai Perda Kota Dumai.

Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah masalah banjir yang tak kunjung teratasi meskipun drainase disekitar kota Dumai telah dibangun namun masalah banjir di kota Dumai masih saja menjadi topik pembicaraan hangat dimasyarakat. (Tim).

TERKAIT