Pantas BBM Solar Langka Diborong Untuk Operasional Alat Berat Kontraktor Mitra PT.AM
Dumai - mimbarnegeri.com, Nelayan Lubuk Gaung dan sekitarnya pantas mengeluh disebabkan sulit mendapatkan bbm solar bersubsi karena langka. Kelangkaan solar bersubsidi sejak berlangsungnya aktifitas pembangunan dermaga khusus yang melakukan reklamasi pesisir pantai Selat Rupat laut Dumai dilokasi PT. AM.
BBM solar bersubsidi yang biasanya mudah diperoleh para nelayan untuk melaut, namun akhir akhir ini justru semakin sulit, pembelian solar bersubsidi di SPBPU juga langka. Nelayan yang akan melaut terpaksa membeli solar eceran yang harganya lumayan mahal, demikian sumber membagikan soal kelangkaan bbm solar tersebut.
Belum lama ini Tim awak media ini melakukan penelusuran terkait kelangkaan BBM bersubsidi, diperoleh keterangan bahwa kontraktor pelaksana pembangunan dermaga khusus mitranya PT. AM Kelurahan Tanjung Penyembal di informasikan menampung bbm solar yang di duga di peroleh dari mafia, bbm solar tersebut menggunakan belasan jerigen, kemudian diangkut dengan mobil pik-up.
Kontraktor mitra PT. AM menyiapkan dua buah tangki yang terbuat dari pelastik berkapasitas 2 (dua) ton digunakan menampung bbm solar diduga illegal itu untuk memenuhi kebutuhan operasional “alat berat” excapator, bulldozer dan crane.
Kontraktor untuk memenuhi kebutuhan operasional alat berat dibutuhkan bbm solar dalam satu bulan sekitar 20 – 25 ton sebagai pemasok bbm solar diduga pemainnya para mafia bbm, berkolaborasi dengan kontraktor penerima jasa PT. AM.
Padahal Kapolri Jenderal Lystio Sigit Prabowo dalam setiap kesempatan “menginstruksikan Jajarannya, Kapolda, Kapolres untuk tidak mentolerir yang namanya mafia, dengan tegas Jenderal berbintang empat tersebut mengatakan untuk tidak segan segan membasmi aksi para mafia termasuk pembekingnya”.
Penegasan Kapolri sebagai tindak lanjut penegasan Peresiden RI Joko Widodo, “yang selalu mengingatkan Kapolri úntuk tidak main-main terhadap yang namanya mafia, Penegasan Peresiden RI Joko Widodo disampaikan di setiap kesempatan kepada wartawan”.
Bisa jadi bahwa masuknya bbm solar bersubsidi ke lokasi PT. AM diduga kontraktor mendapat bekingan, sehingga masuknya bbm solar tersebut aman-aman saja ujar sumber membeberkan.
Padahal penggunaan bbm solar bersubsidi adalah untuk rakyat yang membutuhkan termasuk para nelayan, dan bukan untuk pengusaha kontraktor, mitranya PT. AM, akibat ulah kontraktor yang salah kaprah menggunakan bbm solar untuk operasional alat berat miliknya itu berpotensi menimbulkan kerugian Negara.
Netizen yang juga selaku nelayan di Lubuk Gaung dan sekitarnya menyebutkan karena sulitnya mendapatkan tengkapan ikan diperairan laut Selat Rupat bisa jadi akibat limbah industry yang dialirkan kelaut Selat Rupat. Sehingga para Nelayan terpaksa melaut diperairan yang belum tercemar, meskipun jauh harus ditempuh dengan biaya yang dikeluarkan nelayan tinggi, karena penggunaan bbm solar juga disesuaikan dengan jarak tempuh ke perairan Rokan Hilir ujar nelayan saat bincang bincang dengan awak media ini Rabu 1 November 2023. (Sp)




Tulis Komentar