Warga Terindikasi DBD, Dinkes Meranti Lakukan Fogging


SELATPANJANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Meranti mencatat sebanyak 12 kasus Demam Berdarah (DBD) mulai bulan Januari hingga bulan April 2019.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Kepulauan Meranti Muhammad Fahri, SKM (22/4/2019).

"Kita mencatat dari bulan Januari itu ada 12 kasus positif DBD," ujar Fahri.

Dia mengatakan bahwa ke 12 penderita DBD tersebut sudah mendapat perawatan. "Jadi sudah dirawat di rumah sakit dengan keadaan selamat dan sehat. Kondisi sekarang stabil dan keadaan yang terakhir ini sudah mengalami kesembuhan," ujarnya.

Kemungkinan terbesar penyebab DBD dikatakan Fahri adalah kondisi lingkungan dan cuaca. "Kemungkinan bisa terjadi seperti itu disebabkan kondisi lingkungan kita, dari keadaan cuaca yang tidak stabil hujan, kemarau dan sampah-sampah yang ada di sekitar masyarakat," katanya.

Mengingat kasus DBD saat ini sudah dirasa cukup signifikan Dinkes Kepulauan Meranti telah melakukan fogging (pengasapan) untuk membunuh nyamuk di sejumlah tempat di Kepulauan Meranti.

"Untuk kasus yang baru ini telah dilakukan penyelidikan epidemiologi di sejumlah tempat di Kepulauan Meranti, seperti di daerah Jalan Siak dan Muzafar kemarin kita perlu lakukan foging," ungkapnya.

Fogging dilakukan langsung oleh petugas foging bersama petugas Puskesmas pengola program yang ada.

Fahri juga mengimbau kepada stakeholder kesehatan yang ada di Meranti rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan orientasi mencegah perkembangan nyamuk.

"Tentunya kami mengimbau kepada seluruh Puskesmas dan stake holder yang ada untuk melakukan sosialisasi secara rutin untuk mengubah mindset masyarakat, untuk menjaga seluruh lingkungan di masyarakat, sehingga tidak terjadi penggenangan air dan sumber-sumber perindukan yang ada," ujarnya.

Selain itu Dinkes juga menyiapkan sejumlah obat Abate yang akan dibagikan kepada masyarakat secara rutin.

"Minimal dilakukan secara tiga bulan sekali dan dilakukan perpanjangan tangan kami yaitu Puskesmas," pungkasnya.

Ketersediaan bubuk Abate juga dikatakan Fahri di Dinkes masih mencukupi untuk dibagikan kepada masyarakat. "Stok saat ini 1.300 kilo, masih cukup untuk kita bagikan ke masyarakat untuk (tahun) 2019 ini," ungkapnya. (hrc)
TERKAIT