Penerapan Pembayaran Nontunai Parkir Diharapkan Menyeluruh


PEKANBARU - Langkah penerapan pembayaran parkir menggunakan elektronik dan nontunai di Bandara Sultan Syarif Kasim II menimbulkan pro dan kontra. Kondisi ini dinilai merupakan hal yang wajar karena berada di awal penerapan.
  
Kendati demikian, diharapkan ke depannya proses tersebut dapat berjalan lancar. Bahkan bukan tidak mungkin penerapan non tunai atau pembayaran elektronik ini diterapkan di angkutan umum hingga pusat perbelanjaan.
  
Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah Layanan Administrasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Asral Mashuri, menilai penerapan serentak di semua pintu keluar bandara bertujuan untuk menjaga konsistensi elektronifikasi. Ia mengharapkan ke depannya proses tersebut dapat berjalan lancar.

“Ya tentunya berproses. Kalau kita tidak terapkan ke semua pintu secara serentak, elektronifikasi tidak akan berhasil. Misalnya kita masih buka satu pintu untuk pembayaran tunai, masyarakat akan tetap memilih membayar melalui pintu yang ada tersebut,” paparnya.
  
Untuk diketahui, Bandara SSK II telah membuka satu pintu untuk pembayaran nontunai, sedangkan sisanya pembayaran tunai. Dari hasil evaluasi, dimana sekitar 8 ribu kendaraan yang melintas setiap harinya, hanya sekitar 100 kendaraan yang melakukan pembayaran parkir menggunakan uang elektronik.

Langkah penerapan Elektronifikasi ini merupakan upaya untuk mengubah metode pembayaran dari tunai ke nontunai. Hal ini dilakukan guna menciptakan cashless society. Dengan pembayaran non tunai untuk biaya parkir ini dapat mengurangi peredaran uang pecahan kecil, selain itu dengan pembayaran nontunai ini juga akan menghemat waktu.(mcr)
TERKAIT