Karhutla di Rohil Dekati Pemukiman, Warga Berjaga-jaga Sebagian Mengungsi


PEKANBARU - Titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Teluk Bano II, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, semakin dekat dengan rumah warga, Kamis (4/7/2019). Salah satunya rumah Jiun (35).

Rumah Jiun berada tepi jalan poros. Sedangkan titik api berada diseberang kanal, yang berjarak hanya sekitar 15 meter.

Di rumah itu, Jiun tinggal bersama istri dan dua orang anaknya yang masih kecil. Namun sejak terjadi kebakaran lahan, istri dan anaknya terpaksa diungsikan.

"Istri dan anak-anak saya ungsikan ke rumah suadara yang jauh dari lokasi kebakaran," sebut Jiun saat ditemui di rumahnya, Kamis (4/7/2019) dikutip dari Kompas.

Namun dia mengaku masih tetap bertahan di rumah untuk mengantisipasi api merembet ke rumah dan kebun sawit miliknya seluas empat hektare.

"Saya harus jaga rumah dan kebun. Kalau tak dijaga takutnya terbakar nanti. Kalau kebun saya, saat ini masih aman. Mudah-mudahan gak ikut terbakar lah," ujar pria asal Medan ini.

Selain khawatir rumahnya terbakar, Jiun juga mengaku khawatir dengan dampak kabut asap terhadap kesehatan anaknya. Karena kondisi kabut asap semakin parah sejak kebakaran meluas.

"Asapnya parah hingga masuk ke rumah. Kadang anak-anak sesak nafas dan matanya merah berair. Jadi mau tak mau harus diungsikan dulu. Anak-anak warga lainnya juga gitu," tuturnya.

Jiun mengatakan, titik api mulai muncul pada Jumat (28/6/2019) lalu. Dia mengaku tidak tahu apa penyebabnya. Hingga saat ini, api terus meluas melahap kebun sawit warga.

"Kalau sekarang kebakaran makin meluas. Luas lahan yang terbakar ada sekitar 200 hektare, mau lebih," sebut Jiun.

Sejak munculnya titik api, dia hampir setiap hari bersama warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Namun, upaya tersebut tak berhasil karena lahan yang terbakar tanah gambut yang mudah terbakar.

"Kalau saya dari awal terbakar sudah ikut matikan api sama warga. Bahkan sampai jam 1 malam kami kerja pakai mesin pompa air milik PT Jatim Jaya Perkasa. Mesin punya masyarakat juga ada," kata Jiun.

Bahkan, tambah dia, warga terpaksa tidur bergantian untuk memantau api tersebut. Berusaha padamkan api Sejak beberapa terakhir, Jiun juga ikut bergabung membantu Tim Satgas Karhutla Rohil untuk memadamkan api, agar tidak meluas. "Saat ini saya ikut matikan api sama bapak-bapak kepolisian dan TNI," sebutnya.

Jiun pun berharap hujan segera turun agar api cepat padam. Sebab kondisi kebakaran semakin bertambah parah. "Kami harap semoga hujan cepat turun. Karena di sini juga sudah sebulan kemarau," kata Jiun.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran lahan di Desa Teluk Bano II kian meluas. Pemadaman cukup sulit dilakukan oleh Tim Satgas Karhutla. Kapolsek Bangko Kompol Sasli Rais mengatakan, luas kebakaran lahan saat ini sudah mencapai sekitar 60 hektare. "Hari ini kita lihat sedikit bertambah sekitar 10 hektar. Sebelumnya lebih kurang 50 hektare," akui Sasli pada Kompas.com, Kamis.

Upaya yang dilakukan, kata dia, yakni membuat sekat kanal untuk mencegah meluasnya kebakaran. Sekat kanal dibuat dengan menggunakan dua unit eskavator. "Sekat kanal ini cukup efektif untuk mencegah penjalaran api," kata Sasli. Dia menambahkan, selain upaya pemadaman dari darat, juga dibantu dua unit helikopter water bombing milik BNPB. (hrc)
TERKAIT