Rocky Gerung: CCTV DKI Jakarta Bisa Jelaskan Aksi 22 Mei


Jakarta -- Pengamat politik Rocky Gerung masih enggan berkomentar banyak mengenai musabab insiden kerusuhan di beberapa titik di Jakarta pada 21-22 Mei lalu. Mantan pengajar Ilmu Filsafat Universitas Indonesia ini menilai penyebab utuh baru akan diketahui dari tangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam sebuah diskusi di kantor Lokataru, Rocky menilai hal-hal yang diketahui oleh publik mengenai insiden tersebut masih bersifat parsial. Namun ia percaya hal itu tak akan lama lagi dibuka.

"Kita enggak tahu apa yang terjadi di Thamrin karena itu cuma potongan-potongan. Kapan kita tahu itu? Suatu waktu nanti ketika kita punya akses untuk melihat seluruh CCTV yang mana adalah milik Gubernur Anies Baswedan," kata Rocky di Rawamangun, Jumat (31/5).

Pemprov DKI Jakarta memang memiliki 6.000 unit kamera CCTV yang tersebar di berbagai penjuru kota. Ribuan kamera ini sudah terpasang di akhir 2016 lalu, di masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Video yang tertangkap dalam sebuah kamera milik DKI itu di antaranya menjadi petunjuk awal bagi kepolisian dalam menjejak salah satu peristiwa selama kerusuhan 21-22 Mei.

"Nanti kita lihat, oh potongannya begini. Lalu kita bisa lihat suatu waktu kemudian, sebulan-tiga bulan kemudian," ucap Rocky meyakini.

Rocky sendiri mengaku telah melihat beberapa potongan video dari CCTV yang sudah beredar ke publik. Namun ia percaya gambaran lebih utuh mengenai kerusuhan itu dapat terlihat ketika semua rekaman CCTV dibuka ke publik.

Polisi sendiri baru saja menangkap empat tersangka baru terkait kerusuhan pekan lalu. Keempatnya dijadikan tersangka atas dugaan perusakan mobil Brimob pada 22 Mei.

Tersangka tersebut menambah daftar ratusan orang terduga pelaku yang sudah ditangkap oleh polisi. Pada Jumat (24/5) pekan lalu saja, polisi sudah menahan 441 terduga pelaku. (cnn)
TERKAIT