Penolakan Mbah Moen Saat Diajak Sumpah Mubahalah Pemilu Curang


Semarang - Pertemuan KH Maimoe Zubair dan keponakannya, Ishaq Masykuri viral dan menuai banyak tanggapan. Mbah Moen diminta untuk berfatwa pemilu curang, sang ulama Kharismatik itu pun menanggapi dengan bijak.

Video pertemuan berdurasi 1 menit 55 detik itu tersebar di media sosial. Lokasi pertemuan di kediaman Mbah Moen di Kompleks Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang hari Selasa (7/5/2019) lalu.

Gus Ishaq dalam pernyataannya di video menyebut pengalaman Pemilu 2014 dicurigai ada kecurangan sehingga Prabowo kalah. Kepada Mbah Moen, Ishaq menegaskan kali ini tidak akan mundur.

"Pengalaman 14 (2014) di MK dikalahkan, sebelum selesai (sudah) dikalahkan. Dulu 14 dicurigai kecurangan tapi Prabowo legowo, Mbah. Sekarang sudah siap tidak mungkin mundur," kata Gus Ishaq dengan bahasa Jawa dalam video itu.

Tidak terdengar jelas apa respon Mbah Moen menanggapi pernyataan Gus Ishaq. Kemudian Gus Ishaq kembali menegaskan jika ada 'gegeran' maka rakyat menjadi korban.

"Sampai gegeran kasihan rakyat jadi korban. Sana curang, Mbah, saya sanggup membuktikan," lanjut Gus Ishaq yang juga merupakan kerabat Mbah Moen.

Kemudian terdengar ada pernyataan siap sumpah Mubahalah atau sumpah di bawah Al Quran. Kemudian Gus Ishaq saling meyakini jika beda pilihan yaitu dia yakin Prabowo-Sandi menang dan Mbah Moen yakin Jokowi-Maruf menang.

Saat itu Mbah Moen menjawab santai, "Mubahalah barang ki ya lah apa (pakai sumpah mubahalah segala itu ya buat apa)," kata Mbah Moen

Orang dekat Mbah Moen, Ahmad Asyrofi, membenarkan pertemuan itu terjadi hari Selasa 7 Mei 2019 lalu usai Maghrib. Dalam pertemuan itu Mbah Moen menolak permintaan untuk mengeluarkan fatwa pemilu curang.

"Iya, simbah (Mbah Moen) menolak," kata pria yang akrab disapa Arof itu.

"Mbah Moen tetap mendukung 01 dan menyerahkan prosesnya kepada KPU, Bawaslu, dan MK," imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Gus Ishaq menjelaskan pertemuan dengan Mbah Moen merupakan rentetan kunjungan dirinya dengan para kiai dari Jawa Timur. Ia bermaksud agar Mbah Moen sanggup menjembatani masalah dugaan kecurangan tersebut.

"Kalau bisa ikut menangani, ikut menjembatani. (Mbah Moen) Ke 01 tapi kan orang sepuh nyatanya Pak Prabowo diterima," kata Gus Ishaq.

Gus Ishaq juga menitik beratkan pada jawaban Mbah Moen ketika ia menanyakan soal dukungan. Saat itu Gus Ishaq menyatakan dia yakin Prabowo menang Pilpres sedangkan Mbah Moen akan yakin Jokowi menang. Dialog itu terekam dalam video yang beredar meski jawaban Mbah Moen tertimpa suara lain.

"Saya berserta rombongan ini yakin Prabowo yang menang, Mbah. Panjenengan ya yakin Jokowi yang menang," kata dia di hadapan Mbah Moen.

Namun di luar dugaan, saat itu respons Mbah Moen memalingkan wajah sambil mengatakan, "Ora... aku ra yakin... (tidak... aku tidak yakin...) (kata-kata Mbah Moen selanjutnya tak terdengar di rekaman karena tertimpa omongan Gus Ishaq)."

Jawaban Mbah Moen itu menurut Gus Ishaq melegakan karena ia menganggap Mbah Moen tidak yakin Jokowi menang. Hal lain yang jadi kesimpulan bagi Gus Ishaq yaitu Mbah Moen legowo siapapun presidennya.

"Mbah Moen spontan bilang tidak yakin. Ukuran Mbah Moen saja tidak yakin, bagaimana mereka," tandasnya.

"Poin kedua, mbah Moen mengatakan siapapun yang jadi presiden beliau akan taat, penting itu, Mbah Moen kan legowo kalo Prabowo jadi," pungkas Gus Ishaq.

Salah satu putra Mbah Moen, Majid Kamil MZ menanggapi pertemuan tersebut. Berpacu pada jawaban Mbah Moen, Gus Kamil megatakan jika merasa dicurangi maka bisa lapor ke MK.

"Biasa saja, pokoknya kalau ada yang merasa tercurangi ya pergi dan laporkan ke MK, sebagaimana jawaban Mbah Moen (pada video)," kata Gus Kamil.

Pria yang juga ketua DPRD Rembang itu kemudian mengirimkan video yang memperlihatkan Mbah Moen agar menjaga kedamaian.

"Agar damai ya nanti ke Mahkamah saja. Yang terbaik ya Allah itu. pokoknya kalian sama saya baik saja gitu," kata Mbah Moen dalam video berdurasi 40 detik kiriman Majid Kamil.(dtc)
TERKAIT