TKN Milenial Gelar Aksi Solidaritas untuk 'Pejuang Demokrasi'


Jakarta -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Milenial Kitasatu gelar aksi solidaritas di Bundaran HI, Jakarta. Aksi ini ditujukan bagi para petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal saat menjalankan tugas.

Menurut Jubir TKN Milenial, Deny Giovanno selain sebagai bentuk solidaritas dan bela sungkawa, aksi juga sebagai upaya untuk mendinginkan suasana.

"Saya pikir di tengah kemelut yang terjadi banyak silang opini pasca pemilu yang mungkin tensi hingga hari ini kan masih panas kan. Jadi kita di sini (selain) bentuk aksi solidaritas, juga sebagai upaya mendinginkan suasana di masyarakat dalam satu momen solidaritas ini," ujar Deny saat ditemui di sela aksi di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (28/4).

Dalam aksi, para anggota TKN Milenial Kitasatu meletakkan papan bertuliskan 'Terima Kasih Pejuang Demokrasi'. Kemudian mereka menyiapkan bunga potong serta bunga tabur dan mempersilakan masyarakat untuk meletakkan bunga di depan papan.

Deny berkata bantuan riil pun dihimpun anggota termasuk bantuan finansial. Para anggota mengadakan urunan atau pengumpulan dana secara swadaya.

"Namun memang karena keterbatasan akses tidak semuanya terjangkau. Ini kan tersebar ke seluruh wilayah Indonesia ada juga yang di pedalaman. Pokoknya yang bisa kami akses ya kami akses yang tidak bisa ya kalau ada jejaring kita di daerah bisa disampein ya disampaikan," imbuhnya.

Meski enggan menyebutkan angka pasti, ia mengatakan bantuan akan disalurkan secepat mungkin.

Hingga Sabtu (27/4) tercatat sebanyak 272 petugas KPPS yang meninggal dunia. Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun mencatat sebanyak 1.878 orang petugas sakit selama bertugas.

Melihat hal ini, Deny mengatakan perlu ada evaluasi terhadap kegiatan Pemilu terkait KPPS. Menurutnya, KPPS perlu diperlakukan lebih manusiawi.

"Mulai dari masalah pemberian honornya itu harus diperhatikan lagi, soal jam kerja, kan kalo kita bicara jam kerja yang namanya orang bekerja dalam konteks politik di KPPS pasti mereka akan selalu diprasangkai buruk oleh para saksi takut dinilai kecurangan," ujar dia.

"Akhirnya mereka jam kerjanya tidak mengenal waktu gitu kan, karena tekanan, yang saya dengar banyak mereka yang jatuh sakit karena mental tertekan. Ini yg mungkin belum disadari, orang-orang tidak sadar bahwa menjadi KPPS itu berat tanggung jawabnya."

Di sisi lain, aksi solidaritas diharap bisa jadi pemicu semangat solidaritas milenial yang ada di daerah-daerah sehingga bantuan pun bisa mengalir dari mereka. Meski aksi merupakan inisiatif TKN Milenial Kitasatu, tidak menutup kemungkinan TKN pusat atau para senior juga turut bergabung.

Tak hanya TKN, Deny berharap inisiatif solidaritas juga datang dari berbagai kalangan, tidak lagi membawa bendera 01 atau 02.

"Untuk membuat teman-teman pemuda apapun pilihan politiknya kemarin ayo kita sama-sama bersolidaritas untuk keluarga korban yang ditinggalkan," tutup Deny. (cnn)
TERKAIT