KPU Sebut Salah Input C1 Terjadi pada Jokowi dan Prabowo


Jakarta -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan kesalahan meng-input data formulir C1 di Pilpres 2019 murni merupakan kesalahan manusia atau human error, bukan diarahkan untuk menguntungkan atau merugikan pihak tertentu. Sebab kesalahan itu disebut terjadi pada paslon nomor 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan paslon nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Formulir C1 merupakan formulir yang mencatat hasil penghitungan suara di TPS. Hasil penghitungan di-upload ke situs KPU bersamaan dengan foto formulir C1.

"Coba kita lihat seksama, kekeliruan sembilan buah C1 itu terjadi di pihak 01, juga 02. Jadi tidak benar kalau kekeliruan itu seluruhnya menyangkut pihak tertentu," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Jakarta, Minggu (21/4).

Wahyu pun menyebut kesalahan input formulir C1 itu jumlahnya tidak banyak, yakni hanya di sembilan TPS. Sembilan TPS tersebut tersebar di tujuh provinsi.

"Tidak banyak ya, sembilan. Nah sembilan itu tidak banyak dibandingkan 810 ribu TPS," ujar Wahyu.

Selain sembilan kesalahan input formulir C1 itu, Wahyu mengatakan tak ada kesalahan data lain yang ditemukan.

Kesalahan memasukkan formulir C1 itu sempat viral di media sosial setelah KPU mulai merilis real count di laman resmi penghitungan suara.

Sebelumnya Ketua KPU Arief Budiman mengakui ada kesalahan input data C1 pada Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). KPU, kata dia, segera memperbaiki kesalahan tersebut.

"Kalau salah input kan kita lakukan koreksi," kata Arief di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (20/4).

KPU mencatat, hingga Jumat (19/4) siang, kesalahan memasukkan data rekapitulasi hasil penghitungan suara dari C1 ke Situng terjadi pada sembilan tempat pemungutan suara (TPS). Sembilan TPS tersebut tersebar di tujuh provinsi.(cnn)
TERKAIT