Zulhas Bungkam soal Tudingan Kampanye di Munajat 212


Jakarta -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menolak berkomentar soal dugaan pelanggaran pidana pemilu dilakukan dirinya dalam gelaran Malam Munajat 212 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (22/2) lalu.

Mulanya Zulkifli nampak menghindari pertanyaan wartawan terkait hal itu, setibanya ia membesuk Ahmad Dhani Prasetyo di Rutan Klas I Surabaya yang berlokasi di Medaeng Sidoarjo.

"Nanti aja lah," kata dia, sebelum memasuki Rutan Medaeng, pukul 10.43 WIB, Sabtu 23 Februari 2019.


Selama kurang lebih 26 menit berada di dalam rutan, Zulkifli pun kembali enggan menjawab pertanyaan media, seusai ia menjenguk Dhani, pukul 11.09 WIB.

"Sudah lewat, sudah lewat, sudah selesai itu," kata Ketua Umum PAN itu, sembari berlalu menghindari awak media.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta sebelumnya sedang mengusut pidato-pidato pada gelaran Malam Munajat 212, termasuk orasi Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu DKI Burhanuddin mengatakan saat ini pihaknya sedang menelusuri dugaan pelanggaran pemilu dalam acara yang diinisiasi MUI DKI Jakarta tersebut.

"Ya (mengusut pidato Zulhas) kami kan makanya masih mengumpulkan bukti-bukti semua terkait pengawasan, apakah ada pidato yang mengarah ke kampanye misalnya," ujar Burhan saat dihubungi, Jumat.

Pada gelaran itu, Zulhas sempat mengajak massa untuk meneriakkan nomor dua saat ia menyebut kata presiden

"Pemilihan menentukan nasib kita, nasib Indonesia. Persatuan nomor 1, Soal Presiden?," teriak Zulhas sebanyak tiga kali.

"Nomor 2!" ucap peserta aksi menyambut seruan Zulhas. (cnn)
TERKAIT