Heboh Kabar Kas Daerah Kosong, Ini Penjelasan Sekda Kampar

Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Yusri

BANGKINANG - Beberapa pekan terakhir Kabupaten Kampar dihebohkan soal kas daerah kosong. Persoalan ini selalu menjadi topik pembicaraan masyarakat, kalangan pegawai bahkan anggota DPRD Kampar. Hal itu juga selalu dibahas di media sosial.

Bahkan sebutan kas kosong sering menjadi bahan candaan ketika masyarakat membicarakan situasi ekonomi terkini.

Terkait hal ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Yusri kepada sejumlah wartawan usai pelaksanaan rapat paripurna mengatakan kurang setuju dengan sebutan "kas kosong" yang selalu dibahas akhir-akhir ini di Kabupaten Kampar.

"Sebenarnya kekosongan (kas kosong) itu perlu disepakati bersama. Bunyinya memang kurang enak," cakap Yusri.

"Lebih bagus keterlambatan saldo. Karena kas pasti ada. Ada untuk operasional fisik, BOS dan dana lain. Tak mungkin kas daerah kosong," ulasnya.

Yusri mengaku bahwa dana transfer dari pemerintah pusat telah masuk sebesar Rp 60 miliar beberapa hari lalu. "Minggu kemarin saya izin ke Pak Pj Bupati untuk koordinasi ke Dirjen. Dua hari setelah itu sudah disalurkan enam puluh miliar ke kas daerah," ujar Yusri.

Dalam wawancara dengan sejumlah wartawan, mantan kepala beberapa organisasi perangkat (OPD) di Kabupaten Rokan Hulu ini mengaku kondisi saat ini mengindikasikan bahwa serapan anggaran di Kampar sangat bagus.

Ia juga mengatakan, satu hal yang perlu diingat bahwa dalam pelaksanaan dan pelaporan keuangan, Kabupaten Kampar telah enam tahun berturut-turut mendapatkan predikat WTP atau wajar tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Sementara itu, dari beberapa nara sumber yang layak di kalangan pejabat dan DPRD Kampar mengaku bahwa beberapa waktu terakhir tak ada dana kegiatan yang bisa dicairkan. Beberapa kegiatan ke luar daerah seorang anggota dewan dan pegawai misalnya harus menggunakan uang pribadi karena kas kosong.(clc)

TERKAIT