Miris! Bom 'Kado Pernikahan' Salah Sasaran Tewaskan Pengantin Baru

Jakarta - Sebuah kado pernikahan berisi bom menewaskan seorang insinyur perangkat lunak. Peristiwa ini terjadi di India dan sempat menghebohkan negara itu. Ternyata, kado maut ini salah sasaran.

Dilansir dari BBC, peristiwa ini terjadi pada 23 Februari 2018. Peristiwa ini bermula pada suatu sore musim panas yang cerah pada tanggal 23 Februari, lima hari setelah pernikahan mereka, Soumya Sekhar Sahu, seorang insinyur perangkat lunak berusia 26 tahun, dan istrinya Reema yang berusia 22 tahun.

Reema saat itu sedang sibuk di dapur di keluarganya yang baru dibangun di Patnagarh, sebuah kota di Orissa.

Mereka berencana untuk memanggang terong dan membuat sup miju-miju untuk makan siang ketika Soumya mendengar dentang gerendel gerbang logam mereka. Seorang kurir berdiri di luar, memegang bingkisan yang ditujukan kepadanya.

Sebuah stiker berjumbai di kotak itu mengatakan bahwa itu dikirim oleh SK Sharma dari Raipur, sekitar 230 km jauhnya dari Patnagarh.
Isinya Ternyata Bom

Reema ingat suaminya membuka kotak di dapur, dan menemukan bungkusan yang ditutupi kertas hijau dengan benang putih mencuat, sementara kakeknya yang berusia 85 tahun, Jemamani Sahu, muncul dari belakang untuk melihat isi bungkusan itu.

"Ini terlihat seperti hadiah pernikahan," kata Soumya Sekhar kepada istrinya. "Satu-satunya hal yang saya tidak tahu adalah pengirimnya. Saya tidak mengenal siapa pun di Raipur."

Saat dia menarik benang, ada kilatan cahaya dan ledakan besar mengguncang dapur. Ketiganya terlempar dari kaki mereka, dan ambruk di lantai keramik, berdarah deras. Ledakan itu telah meluluhlantakkan semuanya, membuat jendela dapur terbang ke bidang yang berdekatan, dan menghancurkan dinding.

"Selamatkan aku. Kurasa aku sekarat," erang Soumya Sekhar sebelum kehilangan kesadaran.

Itulah terakhir kalinya Reema mendengar suaminya berbicara.

Luka bakar menyengat wajah dan lengannya. Dengan dada sesak karena asap, dia berjuang untuk bernapas.

Reema berhasil merangkak ke kamar tidur, dan mengangkat telepon untuk menelepon ibu mertuanya, seorang kepala sekolah di sebuah perguruan tinggi setempat. Dia pingsan sebelum dia bisa menelepon.

Rekaman video dari rumah beberapa menit setelah ledakan menunjukkan tetangga yang putus asa membawa pergi tiga warga yang terluka di seprai ke ambulans yang menunggu. Soumya Sekhar dan Jemamani Sahu, yang keduanya menderita luka bakar 90%, meninggal saat dipindahkan ke rumah sakit. Reema perlahan pulih di ruang sempit di bangsal luka bakar di rumah sakit pemerintah.(dtc)

TERKAIT