Petugas Lapangan Akui Aplikasi BSR Permudah dan Efektif Lakukan Proses 3T

SELATPANJANG - Tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Kepulauan Meranti menyebutkan bahwa aplikasi Bersama Selamatkan Riau (BSR) untuk penanganan Covid-19 sangat efektif dan cepat dalam membantu proses tracing, testing dan treatment (3T).

Sebagaimana diakui salah seorang Nakes di Desa Kedabu Rapat Kecamatan Rangsang Pesisir, Mariana Ulfa Amd AK, bahwa aplikasi BSR merupakan sebuah terobosan yang sangat maju yang dikembangkan oleh Kapolda Riau untuk mempercepat proses tracing kontak erat pasien Covid-19.

" Aplikasi ini sangat membantu, terutama kami tenaga kesehatan di Kepulauan Meranti dalam proses pelacakan kasus Covid-19," ungkap Ulfa, beberapa hari lalu.

Disebutnya, jika ada rilis terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah kerjanya, yakni Puskesmas Kedabu Rapat, dengan otomatis tracer dari Bhabinkamtibmas setempat juga memperoleh data tersebut.

"Jadi, kita saling terhubung di aplikasi ini. Dengan begitu pula, proses tracing kontak erat juga bisa lebih cepat dilakukan," ujarnya.

Pengakuan serupa juga diungkapkan Dendi AMK. Menurutnya, saat melakukan tracing, tenaga tracer bahkan membawa nakes untuk langsung melakukan swab test kepada keluarga dan kontak erat pasien tersebut.

" Saat verifikasi secara tatap muka dengan pasien, tenaga tracer langsung mengisi data yang diperoleh ke aplikasi BSR. Jadi, kita tahu siapa saja kontak erat pasien, sehingga bisa lebih cepat dilakukan testing," tutur ketua PPNI Kepulauan Meranti itu.

Senada disampaikan Bhabinkamtibmas Kelurahan Selatpanjang Barat, Aiptu Tengku Ishak. Dia mengakui adanya aplikasi BSR mempermudah proses pelacakan kontak erat pasien COVID-19.

"Proses tracingnya kita bersama Nakes. Setiap kontak erat langsung dilakukan Swab Antigen, dan juga diambil identitas seperti KTP dan KK," kata Ishak.

Ishak menjelaskan, tracing dilakukan terutama keluarga yang serumah dengan pasien dan orang-orang yang kontak erat dengan pasien selama kurun 14 hari terakhir.

"Hasil tracing kontak erat juga dilaporkan ke aplikasi BSR, positif atau negatif yang bersangkutan. Jadi sangat efektif sekali," ungkapnya.

Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan, aplikasi BSR bertujuan memastikan masyarakat di Riau yang terkonfirmasi Covid-19 dapat tertangani dengan optimal, mulai dari validasi data, verifikasi, pemberian obat hingga evakuasi ke rumah sakit dan tempat isolasi terpusat.

Semuanya, kata dia, ditangani maksimal dan mendetail. Tentunya, agar Covid-19 tidak menular luas terutama di klaster keluarga yang menjadi kontak erat.

" Terobosan ini salah satunya upaya agar memudahkan kita semua menjalankan tugas dalam mencegah penularan Covid-19. Warning gelombang ketiga penyebaran Covid-19 kita harap dapat dicegah di Riau, selain dengan percepatan vaksin yang terus berjalan. Bahkan, dengan aplikasi BSR petugas yang melakukan tracing dapat lebih mudah dalam memverifikasi, sehingga lebih valid," ungkap Agung.

Kapolda Riau itu menegaskan, aplikasi tersebut merupakan wujud dari kerja keras serta sebagai bukti bahwa negara hadir untuk masyarakat dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.

Pihaknya menginginkan angka kematian di Riau akibat terpapar Corona bisa ditekan, dan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan optimal, melalui aplikasi BSR yang diluncurkan.

Untuk diketahui, selain di Kabupaten Kepulauan Meranti, aplikasi BSR juga telah difungsikan diseluruh kabupaten yang tersebar di Riau, melalui jejaring Polres yang ada.(hrc)

TERKAIT